Kabupaten Kepulauan Talaud
Headlines News :
Home » » SURAT TERAKHIR DARI SANG MANTAN

SURAT TERAKHIR DARI SANG MANTAN

Written By Unknown on Minggu, 10 Agustus 2014 | 15.15

Dear Diary….
Apa kabar dengan mu mantan ku ? ku doakan kamu dan keluarga selalu dalamkeadaan sehat walafiat tidak kekurangan suatu apapun, keluargamu selaludiberikan kesuksesan dan limpahan rejeki dari Tuhan.
Mantan ku, saat kamu membaca ini mungkin aku sudah tidak bisa menghirup udaradi bumi ini, tidak bisa lagi melihat senyuman mentari, awan biru yang selaluberkejaran bersama hembus angin serta burung – burung berkicau yangberterbangan di angkasa bebas..
Mantan ku, walalu kamu tidak mengundangku untuk menjadi saksi sejarah dalamhidup mu menjadi saksi atas ikrar sejati yang telah ku ucapkan pagi ini, akuselalu mendoakan mu dan istri mu agar menjadi keluarga yang rukun dan harmonis.
Aku memang tidak pernah kau anggap ada karena kamu dan keluargamu selalumemandang diriku tak ubahnya segenggam butiran debu yang dapat hilang danmeninggalkan noda ketika berusaha digenggam, aku memang tak layak mendampingimu yang hidup dari keluarga ada sedang diri ku hanya keluarga biasa cenderungtak punya.
Tak pernah ku bayangkan saat Ibu mu mendamprat ku saat terakhir menginjakkankaki di rumah mu, hanya karena bawaan yang ku bawa tidak layak di hidangkandisaat acara 40 hari ayah mu meninggal dan berkata sampai mati tidak akanmerestui hubungan kita karena keluarga kita selevel, ibu mu takut jika menikahdengan ku kamu akan sengsara dan menjadi melarat.
Aku tidak meminta mu untuk bertanggung jawab atas apa yang pernah kamu lakukandulu menyiksa ku lahir dan bathin selama kita bersama, bahkan tidak adasedikitpun keinginanku untuk menjadi yang kedua, apa lagi dengan pernyataanyang terlontar dari mulutmu bahwa selama ini kamu hanya memanfaatkan rasa cintaku sebagai pemuas nafsu mu saja tidak ada niat mu untuk menikahiku.
Aku memang tidak layak bila di bandingkan dengan istri mu, perempuan pilihanibu mu dari kalangan menengah atas dengan segala kemewahan yang di hadirkanterlebih dia muda, cantik dan terpelajar, aku bagaikan punuk merindukan bulanselalu mengharapkan mu tetapi hanya kesia-siaan yang ku terima.
Aku tidak akan pernah tahu semua rahasia Tuhan, tentang hidup kita sekarangbesok atau sampai nanti menutup mata, hanya satu hal yang harus kau tahuberusahalah menjadi pemimpin keluarga dan ayah yang baik untuk ank-anak mukelak..berusahalah tidak menyakiti perempuan lain lagi hanya mengejarkenikmatan sesaat.
Perempuan yang di pilih ibu mu menjadi Istri, tidak layak menerima semuaperlakuan buruk mu seperti pada ku dulu yang terlalu mencintai mu tanpamenggunakan logika dan ingatan ku, sayangi lah dan cintai dia selayaknyaseorang suami pada istrinya..
Aku dapat meninggalkan dunia ini dengan tenang, karena ada sosok yang dapatmenggantikan ku mendampingi mu, maaf aku tidak dapat menjalankan amanahalmarhum ayah mu untuk selalu berada di sisimu, karena aku tidak dipilih danmemang tidak akan pernah di pilih oleh ibu mu..
Ibu mu hanya memandang ku sebagai perempuan yang tidak punya harga diri,mendekati mu hanya untuk menguasai harta benda keluarga mu, aku memang miskintetapi aku mempunyai cinta yang tulus untuk mu dan aku tidak ingin mendengarhinaan dan cemooh dari keluarga mu
Saat kau membaca ini, mungkin aku sudah terlelap dengan kesunyiaan kesendirianku.. meninggalkan dunia ini dengan tenang, kamu tidak perlu takut tidak adasatu pun yang tahu bahwa aku sudah tidak suci lagi, biarkan rahasia ini ku bawapergi bersama kematian ku…
Aku tidak pernah menyesal bahwa telah mencintai mu sampai akhir usia ku…
( Surat terakhir temanku yangditemukan dalam diarynya sebulan setelah kematiannya karena asma akut) medio Desember2013

Share this post :

Posting Komentar

 
Template Created by Creating Website Published by Evert Sandye Taasiringan
Proudly powered by Blogger