Kabupaten Kepulauan Talaud
Headlines News :
Home » » 32 hari di Las Palmas (Pulau Miangas) dan Manado

32 hari di Las Palmas (Pulau Miangas) dan Manado

Written By Unknown on Minggu, 10 Agustus 2014 | 15.44

32 hari di Las Palmas (Pulau Miangas) dan Manado
Oleh: Mahasiswa UI KKN DI Miangas

Kami bersepuluh ini bekerja dalam program pengembangan kerajinan tangan di Pulau Miangas. Di samping program besar tersebut, kami juga memiliki program rutin yang di kerjakan setiap hari dengan dikoordinir oleh masing-masing kelompok rutin yang menjadi penanggungjawab kegiatan tersebut. Aku tergabung dalam program rutin Penyuluhan Hukum.
Baik program kelompok besar maupun program rutin tersebut disusun dalam kuliah pembekalan yang kami ikuti sebulan sebelum keberangkatan ke pulau Miangas. Kulah pembekalan yang dilaksanakan setiap hari Senin dan Kamis di ruangan aula Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) ini memang dikhususkan untuk membina kami dalam penyusunan program dan perkembangan dari riset yang kami dapatkan untuk layak atau tidaknya diterapkan dalam kehidupan masyarakat Miangas.

Adapun program kelompok besar yang kami kerjakan adalah pengembangan kerajinan tangan di Pulau Miangas yang melibatkan beberapa sasaran yakni pelajar SD-SMK, dan para pemuda/i. Sedangkan ibu-ibu yang dapat menghasilkan kerajinan tangan berupa topi anyaman dan tikar anyaman mendapat jasa pemasaran dan penyaluran yang direncanakan dikoordinir oleh para muda/i yang menjadi pengurus di komunitas pengrajin. Komunitas ini yang menjadi tolok ukur dan tonggak pengembangan kerajinan tangan di pulau tersebut.
Program rutin setiap hari yang kami kerjakan secara bergantian antara kelompok besar yang satu dengan yang lainnya ialah Rumah Baca, Kesehatan Anak Sekolah, Kesehatan remaja wanita dan ibu-ibu, kesehatan pria dan bapak-bapak melalui kebersihan lingkungan, penyuluhan hukum, mengunjungi orang sakit dan orang lanjut usia, dan mendongeng dan Permainan Tradisional bagi anak-anak. Setiap program ini dikerjakan setiap harinya dengan laporan berupa diari yang dikumpulkan ke dosen pembimbing guna memantau perkembangan kegiatan dan penyesuaian jadwal dengan warga setempat. Adapun kelompok yang terdapat dalam K2N UI ini adalah sebagai berikut:
1. Kelompok Hassanudin, dengan program pengembangan wisata kuliner laut di Pulau Miangas;
2. Kelompok Gatot Subroto, dengan program pengembangan potensi wisata dan objek – objek pariwisata Pulau Miangas;
3. Kelompok Yos Sudarso, dengan program pengembangan bahasa Inggris dan engembangan Koperasi bagi penduduk Miangas;
4. Kelompok Pattimura, dengan program pengembangan industri makanan ringan di Pulau Miangas;
5. Kelompok Sam Ratulangi, dengan program pengembangan kerajinan tangan di Pulau Miangas;
6. Kelompok Christina Martha Tiahahu, dengan program pemberdayaan kelapa di Pulau Miangas
7. Kelompok Bung Karno, dengan program pengembangan tata rias dan busana penduduk Pulau Miangas
Ketujuh kelompok ini bekerja secara individu untuk program kelompok besar dan bersinergi untuk program rutin setiap harinya. Walaupun dalam menentukan program kerja untuk program besar secara individu namun jadwal harus tetap dikoordinasikan dengan kelompok lain yang memiliki sasaran massa yang sama,sehingga tidak bentrok satu sama lain dan tidak memberatkan masyarakat di Pulau Miangas. Selama kami berada di Pulau ini kami dibimbing oleh beberapa dosen pembimbing yang ikut bersama dengan kami yakni :
1. Ibu Sri Murni ( Mba Uci ), dosen FISIP UI, yang menjadi pembimbing kelompok 1, 5, 7;
2. Bapak Arman Nevi (B’Arman), dosen Fakultas Hukum UI, yang menjadi pembimbing dari kelompok 2;
3. Bapak Aad , dosen Fakultas Hukum UI, yang menjadi pembimbing dari kelompok 3 dan 4;
4. Bapak Rahmat, fotografer kami yang setia setiap saat dan selalu stand by dimana dan kapanpun kami minta.
5. Bapak Jahus
6. Bapak Muhaimin (P’Mumu)
Disamping dosen, kami juga dibimbing oleh 4 orang mahasiswa yang sangat tangguh dan sabar dalam menghadapi kenakalan yang menjadi makanan mereka setiap harinya. Keempat mahasiswa tersebut adalah:
1. B’Daci...L, FISIP UI, yang menjadi pembimbing setia dari kelompokku walaupun beberapa kali kena tegur dosen pembimbing karena kenakalan dan ulah adik-adiknya ini, yakni kelompok 5 dan 7
2. K’Toha, FIK UI, yang menjadi kakak favorite sekaligus pembimbing dari kelompok 6 dan 4
3. K’Dewi, yang paling cantik dan sabar mendapati kami semua dalam keadaan sakit dan sangat menyebalkan jika minta obat, haha,,kaka ini menjadi pembimbing kelompok 1
4. B’Edo, yang suka dapet makanan dimanapun ia berada dan menjadi pembimbing kelompok 3 dan 2.
Sebenarnya kami bekerja saling bersinergi satu sama lain, namun aku hanya dapat melaporkan seluruh kegiatan yang aku dan teman-teman Sam Ratulangi kerjakan selama 30 hari di Miangas.
15 Juli 2009
Kami berangkat pada tanggal 15 Juli 2009 sekitar pukul 01.30 WIB dari Gedung PPMT UI menuju bandara Cengkareng dengan Rombongan 2 Bis Kuning. Sampai di Bandara sekitar Pukul 03.00 WIB dan langsung Check In seluruh barang – barang sekitar pk. 03.00 – pk. 04.00 WIB. Kemudian kami menunggu di ruang tunggu bandara sekitar setengah jam dan pada pk. 04.40 WIB pesawat LionAir yang kami gunakan menuju Bandar Udara Sam Ratulangi Manado lepas landas. Tidak ada yang dapat kupandang selain langit gelap di luar dan akupun tertidur pulas hingga pk. 08.00 WITA dan melihat indahnya pantai Laut Bunaken yang dapat kulihat dari balik jendela pesawat.
Disusul dengan pemandangan kelapa dengan nyiur melambai di pinggiran pantai dan laut biru kehijauan di sekitarnya. Perjalanan yang kami tempuh menuju Manado sekitar 3, 5 jam dengan waktu lebih cepat satu jam daripada waktu di Jakarta. Pada pukul 08.30 WITA kami tiba di bandara Sam Ratulangi Manado dan langsung mengambil barang di bagasi dan secepatnya karena kami harus mengikuti upacara pemberangkatan kami dan seminar pembekalan yang diselenggarakan oleh TNI AL, Bupati Talaud, Rektor Univ Sam Ratulangi, dan beberapa jajaran pejabat tinggi setempat.
Adapun kegiatan yang kami ikuti tersebut dilaksanakan di Gedung Yos Sudarso yang letaknya dapat ditempuh sekitar 20 menit dari Bandara Sam Ratulangi. Acara dimulai pada pukul. 09.30 WIB dengan kata sambutan dari Komandan Angkatan Laut, lalu dilanjutkan dengan sambutan dari Rektor UI, Prof. der. sos. Gumilar Sumantri, yang tak lama datang setelah kami, dan diakhiri dengan sambutan dari Bupati Talaud.
Setelah sambutan kami menyantap makan siang yang sangat lezat dengan berbagai jenis lauk yang membuat perut keroncongan karena tidak sarapan di pagi hari menjadi sangat kenyang dan tak dapat berkata-kata selain rasa kantuk yang tiba-tiba datang menyerbu kami semua. Namun apa daya, acara masih tetap berlanjut.
Sebelum kami melanjutkan kegiatan untuk mendengarkan ceramah dan paparan dari TNI AL mengenai Pulau Miangas, kami mencoba merapikan kotak-kotak makanan yang telah kosong, dan ketika kulihat di sébelah kiri kotak tersebut, baru aku tersadar bahwa terdapat tulisan “Depo Jawa Timur”, langsung aku tersentak dan tertawa terbahak-bahak, dan berkata “Wuih gila, jauh-jauh kita ke Manado, makanannya tetep dari Jawa Timur!”.
Serentak teman-temanku pun tertawa dan seluruhnya baru tersadar bahwa makanan yang kami makan adalah masakan Jawa Timur. “Ckck, pantesan ga pedas-pedas Amat,” lanjut temanku yang lain. Rasa kantukpun hilang dan kami melanjutkan kegiatan dengan duduk manis di tempat duduk yang kami duduki sebelumnya dan acara dilanjutkan dengan paparan mengenai Pulau Miangas dari salah satu TNI AL.
Saat itu kami semua menyimak dengan baik apa saja yang dipaparkan oleh bapak tersebut walaupun seluruh informasi tentang wilayah Pulau Miangas sudah pernah kami searching di internet.Lanjutan Artikel
Share this post :

Posting Komentar

 
Template Created by Creating Website Published by Evert Sandye Taasiringan
Proudly powered by Blogger