Kabupaten Kepulauan Talaud
Headlines News :
Home » , , » KONTRAKTOR TALAUD KELUHKAN ULAH PANITIA PROYEK DAK DIKPORA

KONTRAKTOR TALAUD KELUHKAN ULAH PANITIA PROYEK DAK DIKPORA

Written By Unknown on Minggu, 10 Agustus 2014 | 15.26

SOGOK

Melonguane, MTC – Proses tender proyek Dana Alokasi Khusus (DAK) 2011 di lingkup Dinas Dikpora Kabupaten Talaud mendapat keluhan sejumlah kontraktor yang ikut proses tender tersebut.
Ini terkait ulah sejumlah oknum panitia tender yang meminta jatah kepada sejumlah kontraktor dengan patokan harga sebesar Rp 5 hingga 10 juta, yang disinyalir sebagai uang pelicin.
Salah seorang kontraktor yang mewakili rekan-rekannya saat menghubungi manadotoday, Rabu (16/11/2011) mengaku kesal terhadap dengan ulah sejumlah oknum panitia tender yang meminta kepada mereka untuk memberikan uang sebesar itu.

“Apa yang dilakukan sejumlah oknum panitia tender itu sudah diluar kewajaran dan melanggar aturan yang ada. Bayangkan saja, kami para kontraktor diwajibkan menyetor uang sebesar itu kepada pantia agar perusahaan mereka bias dimenangkan dalam proses tender tersebut,” keluh para kontraktor tersebut.
Namun yang terjadi justru diluar dugaan para kontraktor yang telah menyetor uang ke oknum panitia. Pasalnya, pada saat pengumuman tender digantung, justru nama perusahaan lain yang tertera dalam papan pengumuman sebagai pemenang tender.

Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dikpora Talaud, T Tingginehe ketika dikonfirmasi manadotoday, Rabu (16/11/2011) membantah tudingan tersebut.

“Apa yang dituduhkan para kontraktor itu tidak benar dan sama sekali tidak mendasar. Intinya, apa yang dikerjakan oleh panitia sudah maksimal dan sesuai dengan ketentuan dan aturan yang berlaku,” elaknya. (nal)
Selasa, 15 November 2011 , 13:07:00

HARI KESEHATAN NASIONAL DI TALAUD

PERINGATAN Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-47 diimplementasikan Pemkab Talaud dengan melaksanakan pelayanan kesehatan gratis bagi warga. Bupati Talaud Drs C Ganggali MM dan Sekkab Ir Djemi Gagola MSi, ME didampingi Kadis Kesehatan dr Monangin MKes melaksanakan kegiatan ini di pulau perbatasan yakni Desa Karatung, Marampit dan Kakorotan Kecamatan Nanusa pada 29 Oktober 2011 lalu.

Selanjutnya menggelar operasi katarak. Realisasinya dilakukan Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM) dan Pemkab Talaud pada 2 hingga 4 November 2011. Disamping itu juga dilakukan pengobatan gratis di 19 kecamatan serta melaksanakan pelatihan audit perinatal pada 11 November 2011. “Semuanya ini adalah wujud kepedulian dan pelayanan bagi warga,” kata Ganggali dan Gagola.

Kabag Humas Talaud Jabes Linda SPd, MAP mengatakan, puncak HKN diperingati Pemkab lewat upacara bendera di halaman kantor Dinkes Talaud. Ganggali bertindak sebagai inspektur upacara. “Peringatan HKN ini jadi momentum untuk meningkatkan kebersihan Indonesia. Mari kita semua wujudkan hidup sehat,” imbau Ganggali.(jeg/tas)

BANDARA MIANGAS

Duit Pembebasan Lahan Bandara Miangas dari Pemprov dan Talaud

MANADO, CAHAYAMANADO – Asisten III Bidang Administrasi Umum Pemprov Sulut, Gammy A Kawatu, pembebasan lahan Bandara Miangas bersumber dari dua Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), yakni APBD Provinsi Sulawesi Utara dan APBD Kabupaten Talaud.
“Untuk Kabupaten Talaud sekitar Rp 2,5 miliar yang khusus dialokasikan untuk pembebasan lahan. Begitupun dengan pemerintah provinsi yang mengalokasikan anggaran sekitar Rp6 miliar,” katanya.
Pembebasan lahan bandara, ujar dia, sepenuhnya berada di bawah kendali Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Provinsi Sulut dan Pemerintah Kabupaten Talaud.
Selesainya tahapan pertama pembebasan Bandara Miangas, kata dia, akan dilanjutkan dengan pembangunan landasan pacu di tahapan kedua. Di tahapan ini juga masih akan dilaksanakan pelebaran bandara dan akan disediakan anggaran untuk pembebasan lahan lanjutan.

“Saya tidak tahu persis berapa anggarannya. Tapi pemprov dan pemerintah pusat akan ambil bagian dalam rencana pembangunannya. Pembangunan fisik nanti dimulai tahun depan,” katanya.
Pulau Miangas menjadi salah satu pulau terluar di wilayah Pemerintahan Provinsi Sulawesi Utara yang berbatasan dengan Filipina. Untuk menjangkau pulau ini butuh seharian dengan menggunakan kapal laut yang sandar di Pelabuhan Manado.
Meski demikian, arus transportasi barang dan manusia kerap kali menemui kendala manakala laut bergelora. Kapal tidak bisa sandar di Miangas dan harus menunggu sampai gelombang laut mereda.(ant/rcm2)

PEMILIK LAHAN DISUMPAH ADAT
MANADO, CAHAYAMANADO – Agar sah, pemilik 75 bidang tanah bandara Miangas yang kena ganti rugi harus menjalani sumpah adat.

Pekan ini pembebasan lahan Bandara Miangas melewati titik final. Kepala Badan Pengelola Perbatasan Daerah, Max Gagola, berujar dana yang digunakan sebesar Rp 8,5 miliar, Rp 6 miliar dari APBD Sulut, sisanya Rp 2,5 miliar anggaran dari Pemkab Talaud. “Selesai membayar kita langsung melakukan sumpah adat supaya sah,” katanya, baru-baru.
76 bidang tanah yang baru dibebaskan itu digunakan untuk membangun apron. Selanjutnya masih ada lagi anggaran yang dibutuhkan peruntukan pembebasan lahan untuk membangun run way. Karena itu, Pemprov Sulut meminta masyarakat tidak menaikkan harga pembebasan lahan sebesar Rp 150 ribu/meter. (*)

Oleh:Ronald Katiandagho | 16 November 2011 – 17:46 WITA
Share this post :

Posting Komentar

 
Template Created by Creating Website Published by Evert Sandye Taasiringan
Proudly powered by Blogger